Rabu, 06 Juni 2018

NELAYAN MENGELUH KARENA LANGKANYA BAHAN BAKAR

NELAYAN MENGELUH KARENA LANGKANYA BAHAN BAKAR

NELAYAN MENGELUH KARENA LANGKANYA BAHAN BAKAR
INTERQQ

AGEN POKER
Asosiasi Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengatakan revisi peraturan presiden (Perpres) tentang pengadaan, distribusi dan harga eceran bahan bakar bersubsidi telah gagal mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar yang mempengaruhi nelayan. KNTI mengatakan bahwa anggotanya di banyak bagian negara telah menemukan kesulitan untuk membeli solar Solar yang bersubsidi dan bensin Premium untuk mengoperasikan kapal-kapal mereka. DEWA POKER "Pada saat penerbitan siaran pers ini, nelayan tradisional di seluruh negeri masih mengalami kesulitan dalam mengakses baik Solar dan Premium berdasarkan standar harga nasional," kata KNTI dalam siaran pers pada hari Senin. JUDI POKER Presiden Joko “Jokowi” Widodo menerbitkan Perpres No. 43/2018 sebagai revisi terhadap Perpres No. 191/2014 tentang pengadaan, distribusi dan harga eceran bahan bakar bersubsidi untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar bersubsidi. Pemerintah menetapkan harga Premium dan Solar pada Rp 6.550 (US $ 47) dan Rp 5.150 per liter. POKER ONLINE Sementara itu, KNTI mengatakan harga BBM di sejumlah daerah lebih tinggi, mengklaim bahwa di desa-desa nelayan di Surabaya, Jawa Timur, Premium dijual dengan harga Rp 9.000, sementara Solar Rp 8.000.


0 komentar:

Posting Komentar