Tim Kampanye Jokowi Diminta Jangan Terlalu Optimis
"Jangan terlalu optimis atas hasil survei," katanya, dalam arahannya pada pembukaan pertemuan nasional tim, pada hari Sabtu. Kalla, yang juga wakil presiden, mengingatkan tentang insiden pada tahun 2016, yaitu kemenangan Brexit dan Donald Trump atas Hillary Clinton dalam pemilihan AS.
Dia mencatat bahwa selama ini, 90 persen warga AS percaya bahwa Hillary akan menang, dan 90 persen warga Inggris percaya pendukung Brexit akan kalah, tetapi mereka salah.
"Mereka terlalu optimis bahwa orang akan mengikuti pemenang. Oleh karena itu, mereka tidak berpikir untuk memilih karena mereka pikir mereka akan menang. Para pemuda pergi berlibur dan tidak memilih, dan hanya mereka yang di atas 40 akhirnya memilih," katanya.
Hanya 1 dari 10 survei yang memiliki Trump sebagai pemenang, dan hasil survei berasal dari Afrika Selatan. "Itu juga terjadi di Jakarta sebelumnya. Jadi jangan terlalu optimis, tapi terus sarankan orang-orang untuk memilih kami, sehingga mereka benar-benar akan datang ke tempat pemungutan suara," paparnya.
Dia menambahkan bahwa bukan tidak mungkin orang tidak akan bekerja keras jika mereka terlalu optimis. "Jadi kita harus terus bekerja keras dan berpikir bahwa itu akan tetap menjadi peluang 50-50," jelasnya. Jokowi akan mencari pemilihan kembali dengan Amin, yang merupakan ulama utama, sebagai pasangannya dalam pemilihan yang dijadwalkan pada bulan April tahun depan.
Dia akan bersaing dengan mantan jenderal angkatan darat Prabowo Subianto dan pengusaha Sandiaga Uno sebagai pasangannya. Pada pemilu terakhir tahun 2014, Jokowi mengalahkan Prabowo.
0 komentar:
Posting Komentar