Minggu, 22 September 2019

Swiss Akan Membangun Pabrik Kereta Api di Banyuwangi

Swiss Akan Membangun Pabrik Kereta Api di Banyuwangi


Perusahaan pembuat kereta api Swiss, Stadler Rail, menandatangani perjanjian investasi dengan perusahaan pembuat kereta api Indonesia, INKA dalam bentuk usaha patungan untuk mendirikan pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Ketua Eksekutif Stadler Rail Peter Spuhler dan Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro. Hal itu disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Rini Soemarno dan Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman D. Hadad.

Perjanjian tersebut ditandatangani di markas Stadler Rail di Bussnang, Swiss, menurut pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Kedutaan Indonesia di Bern dan diterima di sini pada hari Sabtu.

Menteri Soemarno menyatakan bahwa investasi akan sangat mendukung pengembangan fasilitas transportasi di Indonesia, dengan mempertimbangkan fakta bahwa jumlah penumpang kereta api di negara ini terus meningkat setiap tahunnya.

Duta Besar Hadad mengatakan bahwa selain memperoleh investasi dan transfer teknologi dari Swiss serta memenuhi kebutuhan lebih banyak kereta api di Indonesia, produk-produk perusahaan patungan juga memiliki potensi untuk diekspor ke negara-negara lain di kawasan Asia.

Total investasi bernilai mencapai US $ 100 juta untuk disalurkan untuk menghasilkan 125 gerbong kereta api setiap tahun, dan produksinya akan ditingkatkan menjadi seribu gerbong per tahun.

Perusahaan kereta api negara Indonesia PT KAI akan menjadi pembeli utama gerbong kereta yang diproduksi oleh perusahaan patungan.

The kereta pabrik akan dibangun di lahan seluas 83 hektar di Banyuwangi Kota yang memiliki pelabuhan yang terletak sejauh tiga kilometer dari pabrik, pekerjaan yang diharapkan akan selesai pada tahun 2020.

Selanjutnya, dalam upaya mendukung pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail juga akan mendirikan sekolah kejuruan kereta api di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar