Minggu, 08 September 2019

Titik Api Kebakaran Hutan Berpolusi Di Riau Mencapai 154

Titik Api Kebakaran Hutan Berpolusi Di Riau Mencapai 154


Stasiun meteorologi Pekanbaru melaporkan bahwa 448 titik panas diamati di seluruh Pulau Sumatra, yang terdiri dari 154 titik panas di delapan kabupaten di Provinsi Riau pada Sabtu pagi, yang menipiskan kualitas udara di beberapa bagian provinsi.

Dari jumlah total, 60 terlihat di Kabupaten Pelalawan, 42 di Indragiri Hulu, 34 di Indragiri Hilir, enam di Meranti, lima di Kuansing, tiga di Bengkalis, dan dua berturut-turut di Kampar dan Rokan Hilir, Ahmad Agus Widodo, analis di Stasiun meteorologi Pekanbaru, mengatakan di sini pada hari Sabtu.

Setidaknya 97 dari 154 titik api telah berkembang menjadi titik api, sangat menunjukkan kebakaran hutan.

Sebanyak 45 titik api ditemukan di Pelalawan, 25 di Indragiri Hulu, 19 di Indragiri Hilir, satu di Kuansing, tiga di Meranti, dan dua masing-masing di Rokan Hilir dan Bengkalis.

Kualitas udara di beberapa bagian Riau dianggap tidak sehat, termasuk di Rokan Hilir dan Pekanbaru, di mana kualitas udara juga sangat tidak sehat.

Agustus lalu, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah melaporkan 7.745 penderita infeksi saluran pernapasan akut di ibukota provinsi Riau antara Juli dan Agustus 2019.

"Angka itu didasarkan pada laporan dari semua pos pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kota Pekanbaru, terdiri dari 3.540 kasus yang tercatat pada bulan Juli dan 4.205 kasus pada bulan Agustus," Muhammad Amin, penjabat kepala Kantor Kesehatan Kota Pekanbaru, mengatakan di Pekanbaru baru-baru ini.

Peningkatan jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut dalam beberapa bulan terakhir adalah hasil dari kabut yang timbul dari kebakaran lahan dan hutan di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Riau serta di provinsi tetangga.

Namun, kenaikannya relatif rendah, yaitu 900 per bulan dibandingkan dengan lebih dari tiga ribu pada Agustus 2018 ketika tidak ada kabut terdeteksi, katanya.

"Pada Agustus 2019, jumlahnya sudah melampaui empat ribu, dengan demikian berarti tidak semua yang menderita infeksi saluran pernapasan akut hanya terpengaruh oleh kabut asap ," tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar