Rumor Kontaminasi Karkas Babi Jatuhkan Harga Ikan di Medan
Pedagang di Pasar Kota Medan mengeluhkan jatuhnya harga ikan karena penurunan konsumsi yang drastis yang diyakini didorong oleh insiden yang melihat bangkai babi dibuang ke sungai di daerah itu. Ketakutan ini juga dialami oleh gubernur wilayah itu Edhy Rahmayadi.
Kemerosotan harga ikan kontras dengan harga daging ayam dan telur yang terus meroket selama beberapa minggu.
Fenomena ini dilaporkan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi setelah inspeksi lapangan Rabu di pasar dalam persiapan untuk perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Kami sudah memperkirakan bahwa harga ayam dan telur akan melonjak karena bangkai babi yang dibuang ke sungai setempat," kata Edy.
Menyelaraskan dengan kekhawatiran gubernur, pedagang ikan lokal Tetty Simbolon mengkonfirmasi masalah tentang bangkai babi yang menyebabkan penurunan permintaan untuk produk ikan lokal. Ia yakin permintaannya bahkan berkurang 70 persen, meskipun ikan yang ia jual adalah ikan laut.
“Ini sudah merugikan kita. Produk ikan ditangkap dari laut dan bangkai babi hanya mungkin mencapai pantai. [Takut] ikan yang terpapar bangkai babi itu bohong, ”kata Tetty.
Dalam mengakomodasi keluhan dari pedagang pasar, Edy membenarkan bahwa desas-desus tentang virus kolera babi telah membuat orang menjauh dari konsumsi ikan dan pindah untuk makan ayam, telur, dan daging merah. Meski begitu, ia mengingatkan, virus hanya menyerang babi.
0 komentar:
Posting Komentar