Selasa, 18 Februari 2020

PA 212 akan Mengadakan Rapat Umum pada 21 Februari

PA 212 akan Mengadakan Rapat Umum pada 21 Februari


Asosiasi Alumni 212 ( PA 212 ) akan mengadakan rapat umum pada 21 Februari.

"Kami akan turun ke jalan pada hari Jumat, 21 Februari. Tanggal 21 bulan kedua. Aksi massal itu juga akan dinamai 212," kata juru bicara PA 212, Novel Bamukmin kepada Tempo pada Selasa, 18 Februari 2020.

Novel menyatakan ada dua tuntutan dalam aksi ini. Pertama, PA 212 menuntut pemerintah untuk segera dan menyeluruh menyelidiki kasus korupsi Jiwasraya, Asabri dan Pelindo. Menurut Novel, korupsi sekarang telah mencapai puncaknya dan menjadikan pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai rezim yang paling korup. "Dan yang terburuk sepanjang masa," katanya.

Terkait hal itu, PA 212 juga menuntut agar pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dicopot dari jabatannya dan diganti. Novel memperingatkan bahwa jika Presiden Jokowi tidak akan mendengar aspirasi mereka dan tidak akan mengambil tindakan nyata, maka Jokowi juga akan diminta untuk mengundurkan diri. "Karena kita telah melihat pemerintah ini gagal," katanya.

Kegagalan pemerintah dilihat oleh PA 212 karena penurunan ekonomi di Indonesia sebagai akibat korupsi. "Itu adalah titik tindakan kami, karena sebelumnya kami fokus pada kasus kriminalisasi ulama dan penistaan ​​Muslim," kata Novel.

Menurut Novel, aksi massa itu awalnya dimaksudkan untuk dilakukan di depan Istana Negara. Namun, ia yakin Istana Negara akan ditutup oleh pasukan keamanan. Karena itu, aksi massa itu akan diadakan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. "Titik pertemuan ada di sana, setelah sholat Jumat," katanya.

Novel mengklaim bahwa aksi massa akan dihadiri oleh 100.000 orang dan bahwa ia telah mengatur izin kepada polisi tentang aksi massa tersebut. "Tidak ada izin, mungkin surat pemberitahuan dan koordinasi dengan polisi dan mereka akan mengawasinya," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar