30.000 Buruh Migran Indonesia di 54 Negara akan Pulang ke Rumah
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) Benny Rhamdani meramalkan pemulangan 34.300 pekerja Indonesia akan terjadi pada periode Mei-Juni 2020.
"Itu meningkat dan bergerak secara dinamis," kata Benny dalam konferensi pers online di saluran Youtube BNPB (Badan Penanggulangan Bencana Nasional), Sabtu, 9 Mei.
Dia menjelaskan pemulangan pekerja Indonesia dari 54 negara akan berakhir pada akhir masa kontrak. Ada 13.074 pekerja Indonesia dari Malaysia, 11.359 dari Hongkong, 3.688 dari Taiwan, 2.611 dari Singapura, 807 dari Arab Saudi, 770 dari Brunei Darussalam, 325 dari Korea Selatan, 304 dari Kuwait, 219 dari Italia, dan 173 dari Oman dan negara lain .
BP2MI, lanjut Benny, telah menetapkan protokol kesehatan di tempat-tempat debarkasi. Para pekerja migran harus pergi melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memeriksa suhu tubuh dan pengujian cepat coronavirus, serta mengisi formulir kesehatan.
Jika tes cepat menunjukkan hasil positif, pekerja akan ditangani oleh Gugus Tugas Nasional untuk melakukan proses karantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta. Jika hasil tes negatif, mereka dapat memeriksa imigrasi. Kemudian, BP2MI akan menangani data tentang repatriasi, fasilitas rujukan, fasilitas repatriasi pekerja, hingga pengawalan para pekerja ke daerah asal mereka.
Para pekerja migran Indonesia akan membutuhkan beberapa dokumen untuk pergi ke kampung halaman mereka melalui transportasi udara, darat, atau air yang akan diurus oleh BP2MI.
Terakhir, mereka perlu melaporkan kepada pemerintah setempat begitu mereka tiba di rumah dan mengikuti protokol isolasi diri selama 14 hari, termasuk jarak fisik, untuk keselamatan diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
0 komentar:
Posting Komentar