Anies Baswedan Mengungkapkan Statistik Khawatir tentang Kasus COVID-19 di Jakarta
Gubernur Jakarta Anies Baswedan pada hari Selasa mengumumkan bahwa ibu kota mengalami pertumbuhan dalam kasus COVID-19 yang dilaporkan setiap hari , yang merupakan tren yang terbentuk ketika kami memasuki bulan Mei yang juga bertepatan dengan bulan Ramadhan di mana orang-orang tampaknya tinggal di rumah siang hari tetapi meningkatkan aktivitas luar ruangan setengah malam.
“Kami telah melihat peningkatan laporan kasus harian saat kami memasuki Mei. Seolah-olah kita sedang menuju ke munculnya gelombang transmisi kedua, ”kata Anies Baswedan dalam konferensi pers virtual Selasa.
Menurut gubernur, ini kontras dengan statistik Maret yang menunjukkan lebih banyak orang yang tersisa di rumah. Konferensi pers virtual pada hari Selasa terutama menguraikan data dari studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang terutama didasarkan pada penggunaan ponsel orang sebagai referensi.
“Hampir 60 persen warga Jakarta tinggal di rumah. Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 40 persen menjadi 60 persen. Di antara provinsi-provinsi di Pulau Jawa, Jakarta melihat lompatan tertinggi, ”jelas Anies.
Data agak membuktikan bahwa semakin banyak orang tetap di dalam ruangan, semakin rendah kasus COVID-19 yang direkam. Dan sebaliknya, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 harian dikuatkan dengan semakin banyaknya kegiatan di luar ruangan.
Dia menegaskan bahwa orang harus tinggal di rumah selama sore hari dan mematuhi protokol jarak jauh untuk menurunkan statistik. “Tujuan kami adalah mengurangi jumlah kasus positif COVID-19 setiap hari.”
Sampai hari ini, Anies Baswedan memperpanjang periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta selama 14 hari. Fase PSSB ketiga akan dimulai dari 22 Mei hingga 4 Juni. Dia menyatakan bahwa pemerintah bermaksud untuk terus menegakkan protokol sampai jumlah rata-rata orang yang tinggal di rumah mencapai 70 - 80 persen yang akan menurunkan potensi transmisi COVID-19.
Dalam presentasinya, Jakarta telah melihat 6.053 kasus dengan 1.900 perawatan di rumah sakit, 1.417 pemulihan, dan 487 kematian terkait dengan COVID-19 .
0 komentar:
Posting Komentar