Indonesia Mencatat Lebih Banyak Pemulihan dari COVID-19 hingga 2 Mei
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kupang (BMKG) telah mengungkapkan bahwa 295 gempa tektonik mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan April tahun ini, dengan Pulau Sumba mencatat gempa paling sering.
"Gempa bumi paling sering melanda bagian barat daya Pulau Sumba," kata kepala lembaga itu, Robert Wahyu, di Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada hari Sabtu.
Besarnya 215 dari 295 gempa bumi adalah tiga atau lebih rendah pada Skala Richter, sementara gempa berukuran lima atau lebih pada skala dicatat hanya sekali. Provinsi ini mengalami lebih sedikit gempa di bulan Maret tahun ini, ketika jumlahnya mencapai 206, katanya.
Namun, pada bulan Maret, 2020, tidak ada gempa bumi dengan kekuatan yang signifikan, kata Wahyu.
Terletak di Sabuk Circum-Pasifik, juga dikenal sebagai Cincin Api, di mana beberapa lempeng tektonik bertemu dan sering menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik, Indonesia rentan terhadap bencana alam, termasuk gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Pada tahun 2018, Indonesia mengalami 11.577 gempa bumi, yang mengakibatkan banyak korban jiwa, menurut BMKG. Jumlah gempa juga secara signifikan lebih tinggi dari yang tercatat pada tahun 2017.
Data BMKG menunjukkan bahwa sementara 11.577 gempa bumi dengan magnitudo dan kedalaman yang bervariasi melanda negara itu pada 2018, hanya 7.172 gempa dicatat pada 2017.
Ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah gempa tektonik pada tahun 2018.
Beberapa peristiwa terkait gempa yang disaksikan di Indonesia pada tahun 2018 dicatat untuk pertama kalinya, seperti pencairan di Palu, tsunami yang terjadi sebelum dikeluarkannya peringatan di Palu, dan Tsunami Selat Sunda.
Gempa kuat dan tsunami merenggut beberapa nyawa di daerah yang terkena dampak dan melumpuhkan ekonomi lokal.
0 komentar:
Posting Komentar