MEMBONGKAR JARINGAN PENCURIAN DENGAN ANAK DIBAWAH UMUR

MEMBONGKAR JARINGAN PENCURIAN DENGAN ANAK DIBAWAH UMUR

INTERQQ

AGEN POKER Geng pencuri yang saat ini hampir semuanya terdiri dari anak yang telah putus sekolah yang rata-rata juga masih berada di bawah umur ditangkap oleh polisi. Polisi dari Polres Tulangagung yanng menangkap mereka. Semua geng yang berasal dari anak yang putus sekolah ini pun menjadi geng pencuri. 

DEWA POKERPuji Widodo yang selaku Kapolsek Tulungagung juga menyatakan kalau kalau jaringan dari geng in bisa ditangkap karena bermula dari kasus pencurian yang berada di wilayah Boyolangu. 

Puji Widodo yang diwawancarai oleh pengacara pun mengatakan "Kami pun mendapatkan laporan dari kasus pencurian sepeda motor warga, setelah diselidiki maka pendah dari motor curian pun tertangkap. Dan setelah diselidiki mereka ini memiliki jaringan yang mempunyai anak-anak dengan usia rata-rata dibawah umur," ujarnya. 

JUDI POKERSalah satu penadah motor yang ditangkap adalah anak-anak yang masih berusia 1 SMP, Bocah ini pun kemudian diselidiki dan mengaku kalau motor hasil curian ini dia membelinya dari seorang anak lulusan SD yang sudah tidak bersekolah lagi. Anak kelas 1 SMP ini berusia 15 tahun dengan inisial Yy. Dia juga mengaku kalau tindakan kejahatan ini dilakukannya bersama kedua rekannya, yang masih juga masih berusia dibawah umur. 

Polisi setelah menyelidiki anak ini pun, terbukti kalau jaringan ini memiliki total anggota sebanyak 27 orang. Mereka ini terdiri dari anak yang memiliki sifat akut dan juga keinginan untuk mencuri. Mereka yang sudah putus sekolah ini juga terlibat dengan pesta minuman keras dan beberapa diantaranya sudah melakukan aksi seks bebas dibawah umur. Mereka ini juga tersebar di 15 desa yang membentuk kelompok kecil untuk mencuri. Biasanya mereka mencuri helm dan juga burung serta kucing hias.  

POKER ONLINEKetika mereka sudah selesai dalam menjual barang hasil curiannya mereka pun biasanya berkumpul di warung kopi. Tempat berkumpul orang ini adalah berada di Desa Pucung Kidul dan juga di Desa Serut Kecamatan Boyolangu. Akan tetapi karena seringnya mereka berkumpul di tempat ini pun dibubarkan oleh warga karena dianggap menggangu warga sekitar. Kelompok ini pun tidak memiliki pemimpin karena semua anggota ini dianggap berani dalam menjalankan tugasnya.