Rabu, 27 November 2019

Pertamina akan Mengimpor Minyak Mentah dari AS pada tahun 2020

Pertamina akan Mengimpor Minyak Mentah dari AS pada tahun 2020


Perusahaan gas dan minyak milik negara Pertamina berencana untuk mengimpor minyak mentah dari Amerika Serikat pada tahun 2020.

Senior Vice President Corporate Integrated Chain (ISC) korporat, Hasto Wibowo, mengatakan perusahaannya telah mengimpor minyak mentah dari AS sebanyak dua kali, dan masing-masing memuat 650.000 barel.

Sementara itu, total impor mencapai 6,5 juta hingga 7 juta barel per bulan. "Untuk tahun berikutnya, dalam jangka waktu Februari hingga Juni, akan berjumlah 950.000 barel per bulan," kata Hasto dalam acara sampingan Forum Energi Pertamina 2019 pada Selasa, 26 November.

Hasto menjelaskan bahwa pembelian minyak mentah dari AS meningkat dari tahun lalu karena pemeliharaan kilang perusahaan.

Keputusan Indonesia untuk mengimpor minyak mentah dari AS bertepatan dengan kelebihan pasokan di negara maju. Perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan karena harga yang lebih ekonomis karena tidak ada biaya pengiriman.

Hasto mengakui bahwa pengiriman akan memakan waktu lama hingga sekitar 45 hari. Berbeda dari Afrika 25 hari dan Timur Tengah 15 hari.

“Poin utamanya adalah kita menangkap potensi peluang arbitrase. Jadi ketika ada persediaan tinggi, biaya pengiriman bisa ditanggung. Dan ada peluang bagi mereka untuk memasarkannya di timur jauh Jepang dan tenggara. Kami hanya membuat perbandingan, ”tambah Hasto.

Selain impor dari AS, impor minyak mentah negara itu dihasilkan dari Timur Tengah yang berjumlah 3 juta barel per bulan, dan empat juta barel lainnya per bulan dari Nigeria, Australia, dan negara-negara lain.

Pertamina juga mengimpor beberapa produk dengan total volume mencapai rata-rata 11 juta barel per bulan, termasuk bahan bakar bermerek bensin. "Permintaannya sekitar 18 juta barel per bulan, sementara produksi dalam negeri sekitar 6-7 juta barel," kata Hasto.

0 komentar:

Posting Komentar