Kamis, 06 Februari 2020

Mantan Warga Indonesia ISIS di Rojava Ingin Kembali ke Rumah

Mantan Warga Indonesia ISIS di Rojava Ingin Kembali ke Rumah


Mantan pendukung ISIS Aleeyah Mujahid, bukan nama sebenarnya, menyambut baik rencana pemerintah Indonesia untuk memulangkan 600 warganya yang dulunya adalah pejuang kelompok teroris.

"Ini adalah jawaban yang telah kami tunggu sejak dua tahun terakhir," kata Aleeyah kepada Tempo pada Rabu, 5 Februari. Wanita 25 tahun itu telah menjadi pengungsi di kamp Rojava di Suriah sejak akhir 2017 setelah internasional kelompok teroris benar-benar dikalahkan.

Sejak awal dia tinggal di kamp, ​​Aleeyah mengaku terus memikirkan kapan dia bisa pulang. Pada saat itu, dia pikir dia harus menunggu selama beberapa bulan mengingat pemerintah Indonesia telah mengambil satu kelompok. "Tapi ternyata aku harus menunggu lebih lama."

Setelah menghabiskan lebih dari dua tahun di kamp, ​​Aleeyah mengatakan dia tidak lagi berdoa untuk dibawa pulang, tetapi untuk dipindahkan ke tempat yang lebih baik. "Jika jawaban [doaku] adalah Indonesia, alhamdulillah."

Menurutnya, ada 13 wanita dewasa dan sekitar 30 anak dari Indonesia di Rojava Camp. Kebutuhan air dan listrik cukup tetapi untuk makanan, setiap keluarga harus bergantung pada diri mereka sendiri. Beberapa bekerja, berbisnis, atau menunggu bantuan dari keluarga jarak jauh mereka untuk memenuhi makanan sehari-hari mereka.

Aleeyah sendiri terus berkomunikasi dengan keluarga dan kerabatnya di Indonesia yang juga menunggunya untuk pulang, katanya.

Sebelumnya, Menteri Urusan Agama Fachrul Razi pada 1 Februari mengumumkan rencana pemulangan 600 eks-ISIS Indonesia. Namun dia kemudian mengklarifikasi, menggarisbawahi bahwa gagasan itu masih dibahas.

0 komentar:

Posting Komentar