Legislator Minta Gojek, Ambil Komisi Turunkan Driver
Beberapa anggota legislatif di Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta aplikator taksi online, Gojek dan Grab, untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan komisi 20 persen dari setiap transaksi pesanan yang dilakukan oleh mitra pengemudi mereka. Ini bertujuan untuk membantu pengemudi mengalami pendapatan yang lebih rendah karena pandemi coronavirus.
"Untuk saat ini, [aplikator] dapat memotong komisi 20 persen dari setiap pesanan yang diambil oleh pengemudi online karena membebani mereka, pekerja berpenghasilan harian," kata anggota Komisi VI Andre Rosiade selama pertemuan virtual dengan dua startup di Rabu, 6 Mei.
Sebagai imbauan pemerintah untuk tetap di rumah setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Skala Besar atau PSBB di beberapa daerah, Andre berpendapat, orang-orang enggan pergi ke luar.
Jadi, jika komisi tidak mungkin dipotong, operator setidaknya bisa menguranginya hingga 5 persen, tambahnya.
Gagasan Andre diperbantukan oleh wakil ketua Komisi VI Aria Bima. Menurut Aria, decacorn dan unicorn negara itu semaksimal mungkin memberikan kemudahan bagi mitra pengemudi mereka selama pandemi.
Kepala Gojek tentang Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Shinto Nugroho dan Grab ‘s Wakil Kepala Urusan Umum Tirza R. Munusamy mengatakan mereka belum bisa menjawab saran dan akan mengirimkan surat tanggapan terhadap segera legislatif.
0 komentar:
Posting Komentar